PENYAKIT RABIES ATAU ANJING GILA

 ETIOLOGI RABIES

    Rabies disebut juga dengan penyakit anjing gila. Penyakit ini disebabkan oleh Lyssavirus. Lyssavirus termasuk ke dalam famili Rhabdoviridae. Virus ini termasuk kedalam virus RNA yang memiliki struktur amplop yang terbuat dari glycoprotein. Virus lyssavirus berbentuk seperti peluru dan memiliki gen nucleoprotein (N), phosphoprotein (P), matrix protein (M), glycoprotein (G), dan the large protein (L).
    Virus rabies mampu bertahan di larutan gliserin dalam suhu 4 °C selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.
 
lyssavirus
sumber : zoonosis.biology.ugm.ac.id

TRANSMISI/ PENULARAN RABIES

Penularan penyakit rabies dapat ditularkan melalui air liur hewan terinfeksi rabies yang masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka, gigitan, maupun tranfusi organ atau darah. Rabies memiliki inang semua hewan berdarah panas termasuk manusia (bersifat zoonosis). Penyebar penyakit ini paling besar ada pada hewan anjing, kucing, dan kera. 

GEJALA KLINIS RABIES

Umumnya terdapat urutan gejala rabies yang terlihat yaitu :
  1. Fase prodormal = hewan mencari tempat yang dingin dan gelap (photopobia) untuk menyendiri dan mulai agresif
  2. Fase eksitasi = hewan akan menyerang dan memakan apa saja yang ada didepanya (pica), takut air (hydrophobia), air liur berlebih (hipersalivasi). 
  3. Fase paralisis = kornea mata kering, mata terbuka, kemudian kejang-kejang (konvulsi) kemudian mati.
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh virus rabies terdiri atas tiga bentuk, furius rabies; dumb rabies, dan asimtomatis rabies. Furiurs rabies adalah bentuk gejala yang sangat ganas, hewan terinfeksi akan mati 2-5 hari setelah gejala klinik terlihat. Dumb rabies (tenang) memiliki fase eksitasi yang pendek dan paralisis terjadi sangat cepat (akut). Sedangkan pada bentuk asymtomatis, hewan akan mati tiba-tiba tanpa terlihat adanya gejala klinis.

PATOGENESA RABIES

Virus rabies berjalan masuk ke dalam tubuh dan berjalan menuju sistem saraf melalui saraf perifer. Virus ini terus berjalan sampai menuju sistem saraf pusat dan melakukan replikasi di bagian hipokampus otak. Virus kemudian berkembang pesat dan menyebar kembali melakui sistem saraf dan masuk ke dalam kelenjar ludah. 

MORBIDITAS dan MORTALITAS

Nilai morbiditas atau penularan dan nilai mortalitas virus rabies sangatlah tinggi. Sebagian besar hewan akan mati apabila terinfeksi oleh rabies.

PENCEGAHAN dan PENULARAN RABIES

Pencegahan dilakukan dengan melakukan vaksinasi rabies rutin setahun sekali pada hewan penular rabies atau yang biasa disebut dengan HPR. Pencegahan penularan dapat juga dilakukan dengan melakukan vaksinasi rabies pada manusia untuk yang memiliki faktor resiko besar terhadap rabies, seperti dokter hewan, paramedik veteriner, zoo keeper, orang - orang yang terlibat di penangkaran monyet dan lain sebagainya. 

PENGOBATAN RABIES

Apabila anda menemukan hewan terduga rabies, silahkan hubungi dokter hewan dan dinas terkait untuk dilakukan pengobatan pada hewan terduga rabies. Apabila anda tergigit oleh hewan terduga rabies, lakukan hal ini untuk melakukan pertolongan pertama pada kasus gigitan rabies disini.

sumber 
dikutip dari manual penyakit hewan menular isikhnas

Post a Comment for "PENYAKIT RABIES ATAU ANJING GILA"