MEKANISME HORMONAL SAPI SAAT PARTUS

 



            Ada tiga tahap tejadinya persalinanan/ partus pada sapi. Namun, dua tahap ini terkadang sulit dibedakan dan relatif untuk setiap kebuntiangan pada sapi. 
Tahap pertama ditandai dengan gejala anoreksia, gelisah, sapi mengangkat kaki nya satu secara bergantian, menyendiri, dan mengangkat ekornya keatas sampai keluarnya cairan alantois. Fase ini sekitar 6 jam dan bisa sampai 24 jam untuk dara.  Selain itu, sapi menunjukan relaksasi dan dilatasi serviks. Fetus akan meningkatkan produksi kortisol dari kelenjar adrenalnya. Kortisol tersbut akan meningkatnya ACTH maternal. Kortisol dari fetus akan meningkatkan enzim 17α hydrolase pada plasenta. Enzim ini berfungsi untuk mengubah dehidroepiandrosteron à pregnenolone, Pregnenolon akan diubah menjadi estradiol, sehingga plasma estrogen akan meningkat. Selain itu, korstisol juga menyebabkan plasenta menghasilkan prstaglandin. PGF akan menyebakan miometrium menurun kontraktilitasnya trhdp fetus (intinya, miometrium ingin melepaskan ikatanya dengan fetus). Seiring meningkatnya estrogen dan PGF maka, miometrium menjadi lebih berkontraksi dan menyebabkan regeresi CL.
            Karena uterus menjadi motil, maka si fetus akan berotasi (kepala dan kaki depan berada dekat dengan lubang kelahiran). Serviks eksternal akan relakssasi dan berdilatasi. Dilatasi dari internal serviks dimulai 2-4 jam setelah sertiks eksternal berdilatasi sepanjang 6-12 cm. Dilatasi dari serviks merupakan pengaruh dari estradiol. PGF menyebabkan kontraksi miometrium dan mendorong fetus keluar melalui serviks. Meningkatnya aktivitas miometrium dan fetus, akan mengaktifkan syaraf yg terdapat pada serviks yang terhubung ke hipotalamus. Oleh karena itu, hipotalamus akan merelease oksitosin. Ketika oksitosin direalise, kontraksi miometrium menjadi lemah. Ketika membran korio alantois pecah dan kepala fetus sudah berada di lubang kelahiran, tahap pertama persalinan selesai. Oksitosin akan membuka serviks secara maksimal.
            Tahap kedua dari persalinanan yaitu, tekanan perut yang sangat kuat. Oksitosin bekerja pada kontraksi miometrium dan dilatasi serviks.  Dilatasi serviks jg memicuk keluarnya oksitosin lagi, jd kontraksinya akan semakin kuat. Oksitosin juga menstimulasi PGF dari endometrium utk stimulasi miometrium. Tahap kedua berlangsung 2 – 4 jam, tapi bisa lebih lama di sapi dara.
            Tahap ketiga adalah lepasnya plasenta. Chorionic vili akan menurun perlekatanya dengan plasenta karena terjadi vasokonstriksi arteri dan kontraksi miometrial. Kontraksi miometrium akan semakin hilang pada 2-4 hari setelah partus. Waktu yg dibutuhkan utk mengeluarkan plasenta kita-kira 8 – 12 jam setelah partus. 
 
Dikutip dari Theriogenology Large Animal

Post a Comment for "MEKANISME HORMONAL SAPI SAAT PARTUS"