Kasus : Infeksi Saluran Pernafasan Kambing Bunting Peranakan Garut

 Anamnesa :

Seekor kambing milik Ibu Riri yang sudah dipelihara selama 1 minggu, baru saja beli dengan kondisi bunting. Sakit mata belekan dan putih lensa nya. Kemudian diberikan obat tradisional dengan buah nangka muda yang dilumatkan menggunakan air liru kemudian di teteskan. Menurut pemilik dan penjual sebelumnya, kambing sudah bunting bulan ke 4. 

Pemeriksaan Klinis

16 November 2025 

Cloudy Eye, Batuk, Bersin, Kembung, Tidak urinasi dan mengeluarkan feses. Detak jantung janin dubius. Suhu rektal normal. 

Treatment yang diberikan : procabean LA + biodin + salep erlamycetin.

20 November 2025

Mata sebelah kanan sembuh, sebelah kiri menjadi lebih putih, frekuensi napaf tinggi dan dalam, frekuensi jantung cepat, (dehidrasi dan asidosis metabolik). 

Saya berikan infus RL, suntik ATP dan procabean.

25 November 2025

Anamnesa : Domba sudah mulai merejan tanggal 24 sore dan semalaman mengeluarkan cairan tappi tidak kunjungkeluar fetusnya.

PE : 

suhu tubuh 39.9 C, masih kuat berdiri dengan 4 kaki tapi lemah dan gelisah. 

palpasi vagina = waktu itu teraba bagian telinga tau ekor (dubius), ternyata yang teraba adalah kepala. Jadi posisi kepala kambing menekuk kedalam. Moncong nya juga tidak menghadap ke jalan lahir. Saya tarik dengan kekuatan penuh sulit sekali baru setelah 2 jam bisa keluar. 

Seharusnya reposisi terlebih dahulu, masukan kepalanya kedalam, lalu putar dan arahkan kepala keluar beserta kaki - kaki nya diluruskan kalau bisa. plasenta yang tertinggal sudah putus di dalam, kondisi fetus sudah tidak ada selaput ketuban dan konsistensi fetus masih keras, tidak berbau, menandakan bahwa kematian sudah terjadi semalam karena distokia. Apabila kematian sesuai perkiraan saya seminggu yang lalu, maka fetus terasa lebih lunak dan sedikit bau karena pembusukan.

Treatmen yang diberikan : ATP, infus, oxytocin + ab vetoxy LA

Disini saya bingung mau memberikan calcidex atau oxytocin, atau infus dextrose untuk menambah tenaga. Kunci nya ada di palpasi rektal, lihat posisi fetus. Cari tahu dulu distokia nya kenapa. Karena domba masih berdiri dengan 4 kaki, nafsu makan sedikit dan mau minum air, jadi termasuk sedang kekuatanya. Meskipun pemberian oxytocin tp bila posisi fetus tidak benar, maka tidak akan keluar anaknya. Tapi karena saya menarik dengan kuat dan kebetulan bisa keluar dengan disposisi fetus yang salah (kebetulan saja bisa, tp butuh tenaga extra bangettt). 

Berbeda dengan kasus ambruk pada sapi perah yang hamil tua. Karena waktu itu ambruk dan ada indikasi hipokalsemia akhirnya saya berikan infus calcidex perlahan lewat infus, dan akhirnya keesokan harinya sapi sudah ada kekuatan untuk melahirkan dan alhamdulillah anaknya hidup. Tingkat kesembuhan induk sapi infausta karena malnutrisi akhirnya di afkir tapi kelahiranya baik karena posisi fetus oke. Anak sapi selamat. Alhamdulillah.

Lalu indikasi apa yang merujuk kepada pemberian oxytocin?

Oxytocin kan berfungsi untuk merangsang kontraksi fetus, maka berikanlah untuk :

1. plasenta tertinggal di rahim 

2. Sudah terjadi pembukaan partus, psosis fetus oke, kontraksi lemah, berikan oxy + ATP. Lihat sudah dari jam berapa hewan merejan.


Apakah pemberian calcidex harus pada leher yang berbetnuk huruf S? Bukankan ada level hipokalsemia pada sapi? apabila masih ringan belum sampai memberntuk huruf S. Buka lagi tentang hipomagnesemia dan hipofosfatemia. 

Post a Comment for "Kasus : Infeksi Saluran Pernafasan Kambing Bunting Peranakan Garut "