Halo pawparent ! Kesehatan kucing adalah hal paling utama dalam memelihara kucing. Terlebih lagi jika kalian memelihara kucing di dalam rumah, kalian harus lebih ekstra hati-hati untuk memperhatikan kesehatannya. Karena, ada beberapa penyakit di kucing yang dapat menular dari kucing ke manusia (zoonosis). Dibawah ini saya ingin sedikit berbagi mengenai tips melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum kucing sebelum memutuskan untuk memelihara kucing didalam rumah.
1. Lakukan pemeriksaan secara visual
Refleks kucing
Hal ini sangat berarti ya pawparents. Tes refleks kucing menggunakan mainan. Kucing yang sehat pasti akan merespon dengan baik (terlihat lincah dan menanggapi respon). Namun ingat, respon kucing juga dipengaruhi oleh usia. Kucing yang sudah tua umumnya diatas 4 tahun, akan cenderung tidak merespon bahkan acuh tak acuh. Sedangkan kucing kitten pasti akan merespon dengan riang.
Postur Tubuhnya
Hal yang harus pertama kali diliat secara kasat mata adalah postur tubuh. Lihat postur tubuhnya, apakah cenderung untuk membungkunk badanya (kifosis), atau melengkungkan kebawah (lordosis). Lihat saat posisi normal berdiri ya. Keadaan lordosis atau kifosis ini merupakan indikasi dari penyakit yang diderita oleh kucing. Biasanya posisi tubuh seperti itu akan disertai dengan raut muka yang lesu, seperti menahan sakit. Pastikan untuk memilih kucing dengan postur tubuh yang tegap. Dan pastikan kucing bertumpu di keempat kakinya (tidak pincang).
BCS (BODY CONDITION SCORE)
Body Condition Score (BCS) kucing diantara 1 - 5. Angkar 3 meruapakan skor BCS normal. BCS yang normal menunjukan bahwa kucing tidak terlalu gemuk dan tidak terlalu kurus (ideal). Hal ini mudah sekali dilihat dari badanya, apakah terlihat penonjolan tulang scapula dan thoraks (kurus sekali). Perabaan langsung menggunakan tangan juga dianjurkan sekali untuk meraba badan kucing, kucing yang sehat, akan memiliki lapisan daging di bagian dada dan perut ya. Atau kalian bisa baca postingan aku lainya diblog ini yang membahas masalah BCS hewan peliharaan, disini.
BULU
Perhatikan aspek bulu kucing. Kucing yang sehat memiliki bulu yang tebal dengan aspek mengkilat, tidak kusam dan tidak ada kebotakan/ alopecia pada bagian tertentu.
MATA
Kucing yang sehat pasti memiliki bola mata yang bening dengan aspek mengkilat. Konjunctiva akan nampak pink dan tidak ada pembengkakan maupun cairan yang keluar berwarna putih atau kekuningan.
2. Lakukan pemeriksaan secara rabaan
RABAAN UMUM
Pastikan untuk meraba seluruh badan kucing. Kucing yang sehat tidak akan menunjukan refleks sakit (mengaum atau menoleh dan mencakar) saat diraba.
RABAAN KHUSUS
Lakukan perabaan secara detail, berfokus pada permukaan kulit kucing. Hal ini bertujuan untuk merasakan apakah dikulitnya terdapat jamur ataupun keropeng. Jamur pada kucing sering kali terlihat seperti ketombe yang menebal pada satu titik spot ataupun beberapa titik spot. Biasanya banyak dijumpai pada bagian leher, punggung, perut, dan ekor. Sedangkan keropeng, menunjukan adanya investasi parasit Scabies. Keropeng ini sering terjadi di area daun telinga. Perhatikan bulu dibawah telinga apabila rontok, atau terlihat botak dan sering digaruk, hal tersebut merupakan indikasi kucing menderita otitis yang bisa disebabkan oleh parasit otodectes.
3. Tanyakan sudah pernah divaksin atau belum
Lakukan wawancara langsung kepada pemilik sebelumnya yah. Asal muasal kucing ini dari mana dan sudah pernah dilakukan vaksinasi atau belum. Jika kalian kesulitan melakukan pemeriksaan kesehatan ini, kalian boleh banget bawa kucing kalian ke dokter hewan aja.
Post a Comment for "Cara melakukan pemeriksaan kesehatan kucing sendiri "