Managemen Nutrisi untuk Kucing Hamil

Pemberian pakan pada induk kucing dan kucing tidak boleh sembarangan. Ada beberapa kandungan nutrisi yang harus kita perhatikan agar metabolisme kucing dapat berjalan dengan normal sesuai tahap perkembanganya. Managemen nutrisi disusun berdasarkan kebutuhan tubuh kucing yang spesial, dimana kucing termasuk kedalam hewan karnovora sejati. Artinya, nutrisi terbesar kucing diperoleh dari daging.

managemen nutrisi kucing hamil

Dibawah ini merupakan nutrisi wajib yang harus ada pada pakan kucing dan komponen penting yang harus ada untuk kucing hamil/ kucing bunting.

1. Protein

Kucing membutuhkan protein sebagai sumber energi utamanya. Protein tersebut kemudian dicerna menjadi molekul yang lebih kecil, yaitu asam amino. Kemudian, asam amino tersebut dirubah menjadi glukos melalui proses glukoneogenesis. Ini adalah kemampuan khusus kucing sehingga kebutuhan akan proteinnya lebih tinggi daripada hewan lainya.

Dari berbagai asam amino yang dibutuhkan oleh kucing, terdapat beberapa jenis asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri oleh tubuh kucing melalui proses pencernaan protein. Asam amino tersebut disebut dengan asam amino essensial, yang terdiri atas :

Asam amino arginin
Asam amino sistein
Asam amino methionin

Namun, tidak perlu khawatir karena ketiga bentuk asam amino diatas sangat berlimpah kandunganya di dalam daging.

Selain ketiga asam amino diatas, terdapat asam amino lain yaitu Taurin. Kandungan taurin sangat rendah di dalam tubuh kucing. Padahal taurin memiliki fungsi penting untuk sebagian besar proses perkembangan dan metabolisme tubuh, seperti pembentukan empedu, pembentukan retina, cardiac, imun, syaraf, platelet/ keping darah, dan organ reproduksi. Oleh karena itu, asam amino taurin dibutuhkan untuk perkembangnan normal fetus kucing dan sebagai antioksidan. Sayangnya, liver kucing memiliki kemampuan yang rendah dalam mensintesis protein padahal amat sangat dibutuhkan.

Taurin ini tidak terdapat di dalam tanaman maupun di pakan anjing, karena memiliki kandungan yang rendah.

2. Lemak

Kucing membutuhkan kemampuan untuk mencerna lemak. Hal ini karena lemak banyak terkandung pada makanan alamiahnya seperti ikan kecil, rodensia, serangga, dan krustasea. Sayangnya, kucing kekurangan enzim untuk mengubah linoleic acid menjadi arachidonic acid. Padahal, arachidonic acid dibutuhkan untuk sistem metabolisme penting dalam tubuh. Tapi jangan khawatir, karena komponen ini banyak ditemukan di daging.

3. Vitamin

Vitamin A dibentuk oleh kucing dari bahan dasar beta karoten. Kucing hanya dapat memetabolisme Vit A dari jaringan hewan/ animal tissue karena kucing tidak memiliki enzim untuk mengubah pro Vit A ke Vit A. Selain Vit A, kucing membutuhkan Vitamin B yang jumlahnya lebih tinggi 4x lipat dari kebutuhan anjing.

Sumber

Lopate Cheryl. 2012. Management of Pregnant and Neonatal Dogs, Cats, and Exotic Pets. Iowa (UK): John Wiley & Sons