Kucing betina memiliki insting alamiah untuk melakukan sendiri persalinanya. Ia melakukan persalinan secara mandiri. Namun, pada beberapa kasus, kucing betina kehilangan kemampuanya untuk melakukan perawatan bayi kucingnya setelah dilahirkan. Kondisi ini biasanya disebabkan karena induk kucing dalam kondisi yang tidak optimal atau tidak sehat. Hal ini juga dapat terjadi pada induk kucing betina yang dipelihara dirumah yang baru pertama kali melahirkan.
- Setelah induk betina berhasil mengeluarkan anaknya, hal yang perlu dilakukan adalah melepaskan membran atau selaput yang membungkus bayi kucing dan memisahkan dengan plasenta yang menempel. Kemudian umbilical cord/ tali pusar dipotong setidaknya sepanjang 1 cm dari perut bayi kucing. Apabila diperlukan, boleh dilakukan pengikatan/ligasi menggunakan benang, dan lakukan didesinfeksi menggunakan cairan chlorhexidin diarea pusar. Tali pusar ini normalnya akan mengering dan lepas dari bayi kucing dalam waktu tiga hari.
- Periksa jalan nafasnya. Segera bersihkan area muka bayi kucing menggunakan lap. Apabila terdapat sumbatan cairan dihidung, gunakan spoit tanpa needle untuk menyedot cairan dari lubang hidung kucing. Gunakan spoit berukuran 1 mL.
- Apabila bayi kucing masih mengalami sesak nafas, boleh dilakukan pemberian nafas buatan menggunakan dorongan needle dengan pelan. Tidak dianjurkan memberikan nafas buatan melalui mulut karena akan mentransfer mikroogranisme ke dalam paru-paru.Paru-paru kitten umumnya hanya seberat 100gam, sehingga hanya perlu sedikit udara yang masuk ke dalamnya.
- Bila masih belum ada respon, maka lakukan pemijatan pada area thorax atau dada bayi kucing secara perlahan. Hal ini bertujuan untuk merangsang fungsi jantung agar dapat berkontraksi dan berdetak.
Sumber
Lopate Cheryl. 2012. Management of Pregnant and Neonatal Dogs, Cats, and Exotic Pets. Iowa (UK): John Wiley & Sons

Post a Comment for "Pertolongan Pertama Bayi Kucing setelah dilahirkan "